Masih Belum Ada Kecocokan
oleh , wiwit agung prayogo
Ini semua sebenarnya
diawali saat gue melakukan latihan
basket di sekolah tepatnya di smpn11 tambun
pada tahun 2011. Gue merupakan anggota baru yang mengikuti kegiatan eskul basket disekolah ini. Saat pertama kali
gue latihan semuanya masih terasa asing dan baru, terus tak
ada yang gue kenal sama sekali sampai gue bingung ngeliatnya. soalnya banyak orang yang aneh kalau menurut gue pas gue baru ikut eskul ini. Sebenarnya
gue niatnya mau belajar basket karena ini olahraga yang menurut gue menarik
terus gue juga belum pernah coba, itu sebabnya gue pilih eskul basket ini.
Latihan pun dimulai juga, jadi karena
gue anggota baru gue disuruh untuk latihan dribel bola basket dulu karena ini
merupakan teknik dasarnya agar tangan ga kaku saat main basket. Setelah latihan
akhirnya brifing nah disana gue mulai berkenalan dengan teman-teman dan pelatih
basketnya. Singkat cerita tepatnya saat gue kelas 2 saat gue latihan basket gue
lihat wanita yang sedang belajar basket, kalau gue perhatikan kayanya wanita
itu anak baru yang ikut eskul basket. Setelah latihan basket selesai, dia pun
memperkenalkan dirinya dan disitulah gue baru tahu namanya ternyata namanya
RULI.
Pada saat
pandangan pertama itu gue mulai ada perasaan mau lebih tahu tentang dirinya
ruli,kebetulan saat latihan dia tidak membawa kendaraan jadi gue beranikan diri
untuk nganterin dia pulang pake motor gue sampai kerumahnya,dalam perjalan gue
nganterin dia pulang, gue sempat ngobrol-ngobrol seputar dia dan ternyata ruli ini kelas dua tapi beda kelas sama gue disekolah, kemudian
si ruli ini anak pertama dari 2 bersaudara. terus ternyata rumahnya ruli itu di
perumahan griya asri 2. nah dari kejadian waktu itu gue hampir setiap hari saat latihan basket gue
antar jemput dia, sampai akhirnya saat
itu tiba saat selesai latihan basket gue anterin dia pulang nah di kesempatan
itu gue coba untuk katakan ke dia kalau gue ada rasa lebih ke dia dan gue suka
sama dia. akhirnya ungkapan itu gue ungkapin juga dan rasanya lega walaupun
belum tahu hasilnya jawaban dari ruli.saat ada latihan basket barulah ruli
menjawab pertayaan itu dan jawabannya dia menerima gue sebagai pacarnya ini merupakan awal yang bagus karena ini adalah pacar pertama
gue.
gue merasa pagi ini semangat mau ke sekolah dan juga gue usahakan untuk berangkat pagi, biasanya gue itu selalu lama
kalau berangkat ke sekolah apalagi sampai kesiangan. karena gue mau berangkat
ke sekolah bareng ruli jadi gue harus
jemput dia aga pagi soalnya takut terlambat ke sekolah, Setelah itu gue juga
antar dia pulang kerumahnya. Biasanya saat dirumah gue langsung ambil hp
terus selalu nanyain kabar dia misalnya
seperti kamu sekarang lagi ngapain,kabar kamu sekarang bagaimana.
Bulan
pertama sampai bulan kedua hubungan antara gue dengan ruli masih belum ada
tanda-tanda konflik dan berjalan lancar,saat masuk bulan ke tiga dan ke empat
juga sama masih akur dan masih lancar tapi saat bulan ke enam konflik pun
dimulai saat ruli sedang ada masalah nah di situ gue coba ajak dia untuk makan bareng
di kantin sekolah tapi dia malah gamau kemudian gue coba untuk menghibur dia
tapi juga ga berhasil ya udah gue diam aja liatin dia yang kesal dan cemberut
seperti itu.
Saat
berangkat dan antar jemput ruli ke sekolah gue masih aja tetap diam dan tidak
mau bicara sama ruli. Tidak hanya itu saat dia telfon gue ataupun sms gue, gue
hanya bisa jawab ga ada apa-apa? Saat dia nanya kamu kenapa. Saat mau gue
nganterin ruli pulang dari sekolah gue akhirnya memutuskan untuk mengakhiri
semuanya yang telah gue lewati selama enam bulan bersama ruli dan mengatakan kepada ruli bahwa kita tidak
bisa melanjutkan hubungan ini karena sifat kita yang saling egois satu sama lain dan
akhirnya gue dan ruli sepakat untuk mengakhiri hubungan ini. Namun walaupun akhir
dari kisah ini kurang bagus ini merupakan pengalaman buat gue juga agar
tidak egois terhadap seseorang, serta gue juga ingin memulai lembar baru, gue
berharap ruli juga begitu. tetapi walupun begitu gue dan ruli masih bisa berteman walaupun dulu pernah ada hubungan yang tidak akan terlupakan.