APAKAH ITU INTERPERSONAL, INTRAPERSONAL, TRANSPERSONAL
Nama : WIWIT AGUNG
PRAYOGO
Kelas : 2PA14
Npm : 17515199
A. KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
Menurut
Gail E. Myers dan Michelle Tolela Myers dalam buku The Dynamics of Human
Communication a Laboratory Approach (1992) menyatakan bahwa apa yang terjadi
dalam diri manusia, seperti apa yang mereka pikirkan, rasakan, nilai-nilai yang
dianut, reaksi, khayalan, mimpi dan lain-lain merupakan dimensi dari
intrapersonal.
Menurut
Ronald L. Applbaum dalam buku Fundamental Concept in Human Communication
mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai komunikasi yang berlangsung
dalam diri kita, ia meliputi kegiatan berbicara kepada diri sendiri dan
kegiatan-kegiatan mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional)
kepada lingkungan kita (Uchayana, 1993).
Menurut
bahasa intra memiliki arti di dalam. Dengan kata lain, komunikasi intrapersonal
adalah komunikasi yang dilakukan seseorang dengan dirinya sendiri. Komunikasi
intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang
terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara self dengan God. Komunikasi
intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam
pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim
sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam
proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi
pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi
melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness)
terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk
memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang
perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini
diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah
pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.
Apabila
seseorang mampu berdialog dengan dirinya sendiri berarti ia mampu mengenal diri
sendiri. Tanpa memahami diri sendiri akan sulit memahami orang lain. Belajar
diri sendiri berarti belajar bagaimana berpikir, berasa, dan bagaimana
mengamati, menginterpretasikan, dan mereaksi lingkungan.
Kesadaran
pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas spesifik
dari individu (Fisher 1987:134). Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri,
proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang
berbeda-beda (multiple selves).
TEORI-TEORI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
11.
The Decay
Theory (Teori Peluruhan)
Teori peluruhan menyatakan bahwa memori memudar
karena berlalunya waktu.
22 .
Teori
Pengolahan Informasi (Information Processing Theory)
Menurut teori pengolahan informasi, memori
melalui proses encoding (proses meletakkan informasi dalam memori), dan
retrieval (proses menemukan kembali informasi yang disimpan dalam memori).
33.
Teori
Interferensi (Interference Theory)
Teori interferensi adalah sebuah teori yang
menyatakan bahwa manusia lupa bukan karena kehilangan memori tetapi karena informasi
lainnya menghalangi hal yang ingin diingat.
Berikut contoh gambar intrapersonal
Contoh Komunikasi
Intrapersonal
Seseorang ingin memajukan usahanya
melalui internet, seperti mempromosikan usahanya melalui facebook, twitter
maupun melalui blog. karena dia tahu hampir seluruh orang di dunia ini
menggunakan internet. Contoh lain, ketika
anda ingin membeli sebuah ice cream di sebuah toko, anda
melihat ada banyak pilihan rasa ice cream di toko tersebut. Kemudian anda
berfikir untuk memutuskan rasa seperti apa yang anda inginkan, apakah anda
ingin mencoba rasa baru atau membeli rasa favorit anda. Mampu berdialog dengan
diri sendiri, menunjukan bahwa kita mampu mengenali dan memahami diri kita.
Dengan begitu kita dapat belajar bagaimana kita bisa mengamati dan memberikan
makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita.
B. KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Adalah komunikasi secara langsung atau face to face
communication pada waktu tempat sama. Dalam komunikasi Interpersonal setiap
partisipan mengunakan semua elemen dari komunikasi contohnyaa masing-masing
pihak akan membicarakan latar belakang dan pengalaman masing-masing dalam
percakapan tersebut. Komunikasi Interpersonal dapat dibagi menjadi tiga tipe:
· Assertive
Communication (Komunikasi Asertif)
· Nonassertive
Communication (Komunikasi Nonasetif)
· Aggressive
Communication (Komunikasi Agresif).
Ciri-ciri (karakterstik) komunikasi asertif adalah dengan
percaya diri mengekspresikan yang Anda pikirkan, rasakan, dan percayai; dengan
lantang membela hak Anda seraya menghormati hak orang lain; menyampaikan maksud
dan harapan tanpa menghina, mempermalukan, atau merendahkan orang lain; respek
terhadap kebutuhan dan hak diri sendiri dan orang lain.
Ciri-ciri komunikasi nonasertif adalah ketidakmampuan mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan keyakinan secara konsisten; membolehkan orang lain untuk melanggar hak Anda tanpa tantangan; kurang menghargai preferensi sendiri; orang lain dengan mudah mengabaikan pemikiran, perasaan, dan keyakinan Anda.
Ciri-ciri komunikasi agresif adalah mengekspresikan diri dengan cara mengintimidasi, menghina, atau merendahkan orang lain serta meraih keinginan dengan cara merusak hak-hak orang lain. Komunikasi interpersonal penting dipahami. Hal ini terjadi karena komunikasi interpersonal :
Ciri-ciri komunikasi nonasertif adalah ketidakmampuan mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan keyakinan secara konsisten; membolehkan orang lain untuk melanggar hak Anda tanpa tantangan; kurang menghargai preferensi sendiri; orang lain dengan mudah mengabaikan pemikiran, perasaan, dan keyakinan Anda.
Ciri-ciri komunikasi agresif adalah mengekspresikan diri dengan cara mengintimidasi, menghina, atau merendahkan orang lain serta meraih keinginan dengan cara merusak hak-hak orang lain. Komunikasi interpersonal penting dipahami. Hal ini terjadi karena komunikasi interpersonal :
· Dapat
meningkatkan hubungan dari tidak kenal (impersonal) menjadi hubungan yang
bersifat pribadi atau sebaliknya.
· Menyampaikan
emosi dan perasaan kita.
· Melatih
diri komunikator maupun komunikan menjadi pribadi yang peka, peduli dan empati
pada pasangan komunikasi, sehingga dari berorientasi pada diri sendiri (self
oriented) menjadi berorientasi kepada pihak lain.
Fungsi Komunikasi interpersonal sebagai berikut:
· Untuk
mendapatkan respon atau umpan balik. Hal ini sebagai salah satu tanda
efektivitas proses komunikasi. Bayangkan bagaimana kalau tidak ada umpan balik,
saat Anda berkomunikasi dengan orang lain. Misalnya ketika Anda mengirimkan
pesan ke orang lain tetapi orang tersebut tidak membalas pesan Anda
· Untuk
melakukan antisipasi setelah mengevaluasi respon atau umpan balik. Contohnya,
setelah apa yang akan kita lakukan setelah mengetahui lawan bicara kita kurang
nyaman diajak berbincang.
· Untuk
melakukan kontrol terhadap lingkungan sosial, yaitu kita dapat melakukan
modifikasi perilaku orang lain dengan cara persuasi. Misalnya, iklan
yang arahnya membujuk orang lain.
CONTOH INTERPERSONAL
Melakukan Komunikasi lewat youtube seperti video, melakukan
komunikasi dengan teman atau pacar melalui jejaring sosial yang ada di internet
dengan menggundakan facebook dan twitter. Internet juga memiliki sisi positif
dan sisi negatifnya. Sisi positifnya itu seperti mencari informasi dengan
menggunakan internet dan juga dapat mendapat pelajaran dari internet.
contoh gambar interpersonal
c. Transpersonal
Transpersonal adalah komunikasi yang terjadi dalam domain
spiritual seseorang atau dapat dikatakan berlangsung didalam ketidaksadaran
kolektif yang mengandung unsur Tuhan. Tujuan komunikasi transpersonal yaitu
untuk memunculkan kesadaran tentang diri (self-hood), meningkatkan
spiritualitas, aktualisasi diri dan lain lain.
Contoh komunikasi transpersonal
Contoh dari komunikasi transpersonal adalah berdoa,
beribadah, intropeksi diri dengan melihat kekurangan dalam diri kita dan
memperbaikinya, melakukan meditasi, refleksi diri, ritual keagamaan, atau cara
lainnya untuk berkomunikasi dengan “kekuatan yang lebih tinggi” Jadi,
kesimpulannya di dalam komunikasi transpersonal semua manusia dapat menentukan
tentang spritualnya masing-masing. Dimana semua manusia itu memiliki kebebasan
untuk memeluk agama yang diyakini-nya. Jadi, dalam komunikasi transpersonal
lebih cenderung bersifat vertical, yang berarti lebih mengutamakan hubungan
spritual terhadap Tuhan-nya. Tidak seperti komunikasi intrapersonal dan
interpersonal yang lebih cenderung bersifat horizontal, yang berarti lebih
mengutamakan hubungan antar manusia (bukan berarti dalam pengertian ini,
manusia tidak lantas melupakan potensi spiritualnya).
daftar pustaka:
http://andhikamahatvavirya.blogspot.co.id/2012/10/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/148-artikel-bea-dan-cukai/19683-komunikasi-intrapersonal-sebagai-pondasi-komunikasi-interpersonal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar