Jumat, 20 November 2015

Masih Belum Ada Kecocokan

Masih Belum Ada Kecocokan
oleh , wiwit agung prayogo





Ini semua sebenarnya  diawali  saat gue melakukan latihan basket di sekolah tepatnya di smpn11 tambun  pada tahun 2011. Gue merupakan anggota baru yang mengikuti kegiatan  eskul basket disekolah ini. Saat pertama kali gue latihan semuanya masih terasa asing dan baru, terus tak  ada yang gue kenal sama sekali sampai gue bingung ngeliatnya. soalnya banyak orang yang aneh kalau menurut gue pas gue baru ikut eskul ini. Sebenarnya gue niatnya mau belajar basket karena ini olahraga yang menurut gue menarik terus gue juga belum pernah coba, itu sebabnya gue pilih eskul basket ini. Latihan pun dimulai  juga, jadi karena gue anggota baru gue disuruh untuk latihan dribel bola basket dulu karena ini merupakan teknik dasarnya agar tangan ga kaku saat main basket. Setelah latihan akhirnya brifing nah disana gue mulai berkenalan dengan teman-teman dan pelatih basketnya. Singkat cerita tepatnya saat gue kelas 2 saat gue latihan basket gue lihat wanita yang sedang belajar basket, kalau gue perhatikan kayanya wanita itu anak baru yang ikut eskul basket. Setelah latihan basket selesai, dia pun memperkenalkan dirinya dan disitulah gue baru tahu namanya ternyata namanya RULI.

Pada saat pandangan pertama itu gue mulai ada perasaan mau lebih tahu tentang dirinya ruli,kebetulan saat latihan dia tidak membawa kendaraan jadi gue beranikan diri untuk nganterin dia pulang pake motor gue sampai kerumahnya,dalam perjalan gue nganterin dia pulang, gue sempat ngobrol-ngobrol seputar dia  dan ternyata ruli ini kelas dua  tapi beda kelas sama gue disekolah, kemudian si ruli ini anak pertama dari 2 bersaudara. terus ternyata rumahnya ruli itu di perumahan griya asri 2. nah dari kejadian waktu itu gue  hampir setiap hari saat latihan basket gue antar jemput dia,  sampai akhirnya saat itu tiba saat selesai latihan basket gue anterin dia pulang nah di kesempatan itu gue coba untuk katakan ke dia kalau gue ada rasa lebih ke dia dan gue suka sama dia. akhirnya ungkapan itu gue ungkapin juga dan rasanya lega walaupun belum tahu hasilnya jawaban dari ruli.saat ada latihan basket barulah ruli menjawab pertayaan itu dan jawabannya dia menerima gue sebagai pacarnya  ini merupakan awal  yang bagus karena ini adalah pacar pertama gue.

gue merasa pagi ini semangat mau ke sekolah dan juga gue usahakan untuk berangkat pagi, biasanya gue itu selalu lama kalau berangkat ke sekolah apalagi sampai kesiangan. karena gue mau berangkat ke sekolah bareng ruli  jadi gue harus jemput dia aga pagi soalnya takut terlambat ke sekolah, Setelah itu gue juga antar dia pulang kerumahnya. Biasanya saat dirumah gue langsung ambil hp terus  selalu nanyain kabar dia misalnya seperti kamu sekarang lagi ngapain,kabar kamu sekarang bagaimana.

Bulan pertama sampai bulan kedua hubungan antara gue dengan ruli masih belum ada tanda-tanda konflik dan berjalan lancar,saat masuk bulan ke tiga dan ke empat juga sama masih akur dan masih lancar tapi saat bulan ke enam konflik pun dimulai saat ruli sedang ada masalah nah di situ gue coba ajak dia untuk makan bareng di kantin sekolah tapi dia malah gamau kemudian gue coba untuk menghibur dia tapi juga ga berhasil ya udah gue diam aja liatin dia yang kesal dan cemberut seperti itu.

Saat berangkat dan antar jemput ruli ke sekolah gue masih aja tetap diam dan tidak mau bicara sama ruli. Tidak hanya itu saat dia telfon gue ataupun sms gue, gue hanya bisa jawab ga ada apa-apa? Saat dia nanya kamu kenapa. Saat mau gue nganterin ruli pulang dari sekolah gue akhirnya memutuskan untuk mengakhiri semuanya yang telah gue lewati selama enam bulan bersama ruli  dan mengatakan kepada ruli bahwa kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini karena sifat kita yang saling egois satu sama lain dan akhirnya gue dan ruli sepakat untuk mengakhiri hubungan ini. Namun walaupun akhir dari kisah ini kurang bagus ini merupakan pengalaman buat gue juga agar tidak egois terhadap seseorang, serta gue juga ingin memulai lembar baru, gue berharap ruli juga begitu. tetapi walupun begitu gue dan ruli masih bisa berteman walaupun dulu pernah ada hubungan yang tidak akan terlupakan.